Good night everyone!
Aku mau sharing sesuatu yang cukup menakjubkan. Terkadang pemikiran seperti ini terlintas di benakku. Mari kita jalan-jalan sebentar ke sudut pandangku terhadap teman-temanku dan orang-orang tua yang sukses.
Pertama sekali yang ingin saya ucapkan dan saya tanyakan adalah, untuk apa kita sekolah? Nah, kadang-kadang pertanyaan seperti ini terbesit ketika melihat teman-temanku sibuk menyontek di sana-sini saat ujian. Sebenarnya, menurut penelitian saya, murid-murid pada jaman sekarang ini tidak bersekolah karena kemauan diri sendiri.
Baiklah, agar lebih jelas, akan saya uraikan satu persatu. Dulu, saat Indonesia masih belum berkembang, beberapa tokoh pria menjalani pendidikan yang sangat susah didapatkan dan kemudian memperjuangkan segala sesuatu itu agar bisa di dapatkan oleh semua masyarakat di Indonesia. Ketika kaum pria sudah mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa satupun murid perempuan, seorang tokoh yang dikenang dan diperingati setiap tanggal 21 April, Ibu Kartini memperjuangkan masalah pendidikan yang tidak bisa didapatkan oleh kaum hawa yang akhirnya, tanpa melihat gender, pendidikan-pendidikan dasar dan lanjut dapat diraih oleh setiap masyarakat.
Sekarang, apa permasalahannya? Tidak perlu ditanyakan lagi, karena saya pikir kalian bisa menyimpulkan sendiri bagaimana perbedaan murid jaman dahulu yang penuh perjuangan dan kerja keras dengan murid jaman sekarang yang hanya bisa duduk tenang di depan TV atau komputer sedangkan keesokan harinya tugas dan ulangan sudah menumpuk. Kira-kira, apa yang dikerjakan seorang anak jaman sekarang? Ia tidak perlu bersusah payah belajar, karena yang dibutuhkannya hanyalah nilai yang tinggi.
Sebenarnya, kenapa tokoh-tokoh Indonesia memperjuangkan hidupnya agar masyarakat Indonesia dapat menelan berbagai pelajaran dan pendidikan? Karena mereka ingin semua masyarakat Indonesia memiliki ilmu yang cukup agar tidak bisa dibodohi oleh para penjajah lagi.
Lalu, apa yang dilakukan murid jaman sekarang? Apakah mereka bersekolah karena kemauan dan keinginan mereka sendiri? Bukan, melainkan karena perintah dan kewajiban dari orangtuanya untuk sekolah. Apakah mereka mendapat ilmu? Tidak. Karena mereka pikir mendapat nilai tinggi akan lebih dihargai dibanding mendapat ilmu walaupun seember kecilpun. Padahal, mereka termasuk orang-orang yang beruntung. Mereka mendapat biaya, fasilitas yang menunjang, dan teknologi yang semakin hari semakin laju perkembangannya. Tapi, dibanding orang-orang jaman dahulu, orang-orang jaman sekarang KALAH sukses diberbagai bidang. Kenapa? Karena orang-orang jaman dulu menimba ilmu karena kemauan mereka sendiri, dengan susah payah mereka mencari biaya untuk biaya perbulan, dan mereka tau ILMU sangatlah berharga. Mereka tau betapa susahnya mendapatkan ilmu pada masa itu.
Saya tidak tau mau menulis apalagi, bahkan saya belum menulis contoh dari kegiatan sehari-hari murid jaman dulu dengan murid jaman sekarang. Tetapi, saya rasa kalian para pembaca semua sudah bisa menyimpulkan apa yang ingin saya katakan kepada Anda semua.
Jadi, marilah kita merenungi diri kita. Apakah kita memiliki kesadaran untuk menimba ilmu? Atau keinginan untuk sekedar mendapat nilai tinggi?
Well guys, think it on your mind. Be yourself. And dig the knowledge as much as you can.
Friday, March 4, 2011
The Difference of Now and Formerly
- A.A.M.R
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 opinions, critics, and solutions:
Post a Comment