Konbanwa minna-san!
Aku dapat pencerahan dari salah seorang temanku. Sesuatu yang tidak mereka miliki tetapi aku mempunyainya, begitu juga sebaliknya. Mereka memiliki sesuatu yang tidak pernah kumiliki. Apa itu?
Jadi, sebenarnya teman-teman, sesuatu itu adalah cinta dan orang tua. Penguraiannya adalah sebagai berikut.
Aku bukanlah orang berada, bukan anak seorang pejabat, bukan anak seorang tokoh masyarakat, tidak memiliki keluarga yang eksklusif, tapi aku dekat dengan mereka. Dengan orangtuaku. Mereka bukan orang penting, tapi bagiku mereka adalah orang-orang terpenting dalam hidupku. Mereka selalu menyisakan waktunya untuk sharing dan menasihatiku. Mereka masih mau berbagi cerita dan pengalaman masa mudanya dulu. Setiap hari ulangtahun salah satu anggota keluarga, kami selalu merayakannya walaupun hanya dengan makanan yang biasa. Tapi kami penuh kebersamaan. Sudah saling mengenal satu sama lain.
Tetapi apa yang didapatkan oleh anak orang kaya maupun orang tua yang sangat sibuk keluar masuk kota untuk bekerja? Mereka ditinggal dengan (maaf cakap) pembantunya dan mereka tidak mengenal orangtuanya. Jarang sekali ada yang masih merayakan hari ulangtahunnya bersama keluarga tercinta. Mungkin sekedar memberi hadiah-hadial mahal.
Kebahagiaan bukanlah materi. Cobalah mempelajari hidup kalian untuk mendekatkan diri kepada mereka.
Yang kedua adalah cinta. Siapa sih yang nggak pernah pacaran? Cupu deh, nggak laku, dan kebanyakan orang berbicara semacam itu. Aku sebagai orang yang tidak berpengalaman dalam hal berpacaran dan sebagainya, hanya bisa meludah mendengar cerita-cerita temanku yang sok romantis dengan pasangannya. Dan salah satu temanku mengatakan, kira-kira seperti ini inti yang kudapat dari kata-katanya, "Kami nggak minta solusi tentang hal-hal seperti ini (cinta) sama ko karena ko tu masih belum berpengalaman dalam segi cinta. Pasti ujung-ujungnya ko cuma bisa ngeledekin apa yang kami omongin."
Bukannya iri, tapi kadang-kadang aku risih sama orang yang ngomongin masalah cinta. Rasanya tidak seperti orang yang berintelektual. Kayak nggak ada pokok bahasan lain aja. Aku emang nggak ngerti masalah kayak gitu, tapi cinta itu cuma berapa persen dari kehidupan kita. Tapi, karena hawa nafsu telah menyelimuti diri kita, terkadang ingin mati rasanya jika begini begini begini (lagi-lagi cinta). Dan karena masalah ini rasanya aku seperti diremehkan oleh orang-orang yang sibuk curhat sana-sini tentang cinta. Terkadang aku jengkel, tapi biarlah. Nanti juga mereka mengerti kenapa aku seperti ini.
Cinta itu cuma beberapa persen dari hidup kita kok, percayalah. Sebagai seseorang yang masih menimba ilmu di sekolah menengah, aku hanya memikirkan perasaan orangtuaku dan sanak saudaraku yang berada jauh dari tempat tinggalku. Aku memikirkan masa depanku. Aku memikirkan segala sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan cinta.
Begini, aku juga seorang anak cucu adam hawa yang memiliki perasaan terhadap seorang cowok. Tetapi, hidupku bukan hanya untuk orang tersebut. Umpamanya begini, selama dia bukan suamiku, aku tidak akan mati-matian menjaganya atau menahannya agar tidak pergi dariku. Tapi, jika dia adalah suamiku, aku akan menjaganya dan menahannya karena kami sudah diikat dan disatukan dalam sebuah hukum yang menetapkan bahwa kami adalah seorang pasangan suami istri yang sah.
Bagaimana? Akankah kalian mempertaruhkan hidup kalian untuk seorang insan yang nantinya belum tentu menjadi pasangan kita di masa depan? Kurasa, dekatkanlah hubungan kalian yang sedikit renggang dengan orangtua. Dan kalian akan merasa nyaman dan sangat nyaman, dan tanpa kehadiran mereka hidup kita bukanlah apa-apa.
Aku bukanlah ahli cinta maupun ahli sesuatu yang mirip seperti itu. Tapi, berpikirlah secara dewasa. Rasa suka itu normal, tapi jangan terlalu larut dalam perasaan itu. Jadikanlah perasaan itu sebagai motivasi kita untuk menjalani hari-hari berikutnya. Sesungguhnya anak seusia kita masih sangat labil dalam urusan seperti itu.
Dan hal yang terpenting dari semuanya, tetaplah ingat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. :)
Friday, March 4, 2011
Love and Parents
- A.A.M.R
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 opinions, critics, and solutions:
Post a Comment