no plagiarism . no copying . no cheating . no hacking . no destroying . no damaging . baddly is NOT here .

Monday, March 7, 2011

Over Confidence

Artha. Begitulah ia dipanggil. Gadis manis berambut kecokelatan sebahu yang tidak pernah digerai itu merupakan gadis yang sungguh pemalu. Ia sangat malu dengan dirinya sendiri karena tidak berani melakukan apapun dengan kepercayaan diri yang tinggi. Ia sama sekali tidak memiliki keyakinan diri.

Tapi, sedikit demi sedikit aku mulai kehilangan kesabaran dengannya. Ternyata, dibalik sikapnya yang sok misterius itu, ia menyimpan sifat yang sungguh memuakkan.

Over confidence, begitulah ia yang sebenarnya.

flash back >>>


"Aku tidak ingin meninggalkan sekolah ini. Bagiku, di sinilah satu-satunya orang yang menyayangiku dan kusayangi berada. Aku tidak ingin meninggalkannya," tuturnya sambil menitikkan air mata. Tampak tangan mungilnya menulis sesuatu pada selembar kertas buram.

"Dia udah terlalu baik sama aku..." lanjutnya masih dengan tangisan kecil. Sesekali ia mengusap air matanya itu. Matanya memerah karena sudah terlalu lama menangis.

"Emang siapa yang kau suka?" tanyaku tanpa pikir panjang padanya.

"Someone.."

"Scott?" tebakku kemudian. Ia masih tidak mengubah ekspresi di wajahnya. Ia terdiam sambil mengusap air mata di pipinya.

"Ayolah, aku tidak akan bilang siapa-siapa. Aku akan menjaga rahasiamu," rengekku sedikit padanya. Hampir tak sabar aku dibuatnya.

"Bukan, bukan siapa-siapa."

Aku hanya bisa memandang sebercak sinar pada matanya yang lesu.

***

Siang ini aku bermain internet di laboratorium komputer sekolah. Aku benar-benar larut dalam artikel yang kubaca di internet sampai aku tak menyadari 2 orang yang duduk di sebelahku sedang membicarakan sesuatu.

"Hei, aku sedang membuat cerpen. Kau mau menyisipkan nama apa? Biar kuletakkan di cerpenku," kata Artha padaku. Ia tersenyum.

"Hmm, mungkin kumasukkan nama Sam. Ya, Sam," gumamku pelan dengan mata yang masih menatap layar komputer, sama sekali tidak mengalihkan pandanganku dari monitor.

"Baiklah, nama yang bagus." Ia mulai mengetik sesuatu. Aku tidak begitu memperhatikan. Tapi Fay, teman dekatnya yang sekarang menemaninya mengetik cerpen terus memperhatikanku. Aku tidak peduli. Tetapi saat ia mulai mengalihkan pandangannya ke layar komputer yang digunakan Artha untuk menulis cerpen, dengan cepat aku memundurkan kursiku, pura-pura menunggu website yang sedang diproses untuk dibuka, lalu dengan diam kubaca cerpen buatan Artha.

Kau tahu, isinya benar-benar sedikit menyindirku. Entahlah, tapi feeling-ku berkata demikian. Ia menamai seseorang yang disukainya dengan nama Sky. Dan ia juga menamai seorang mantan kekasihnya dengan nama Bridge. Menamai diriku dengan nama Sam, dan dirinya yang dinamai Z. Ia menceritakan tentang hal-hal ketika ia berhubungan dengan Bridge, dan setelah putus ia jatuh cinta pada seorang lelaki bernama Sky. Masalahnya adalah, ia mengatakan bahwa ia tidak mungkin mendapatkan Sky, karena Sam, salah satu sahabatnya merupakan gadis yang paling dekat dengan Sky, yang paling sering bermain bersama, dan ia menuturkan bahwa sepertinya Sky dan Sam saling menyukai.

Dan seseorang yang ada dalam pikiranku saat itu adalah... Scott. Cuma dia yang memenuhi kriteria cowok yang dijelaskan dalam cerpen milik Artha. Aku mengerti sekarang. Mulai sekarang aku tidak begitu mendekati Scott lagi.

Setelah melewati beberapa waktu lamanya, suatu saat ketika kami sudah terpisah ruang belajarnya, aku menelepon Artha. Aku bermaksud meminta nomor handphone beberapa teman sekelasku dulu. Saat kutanya nomor Scott, ia berkata sesuatu.

"Eh, kau sadar tidak? Pada nomor handphone Scott selalu ada angka 4 dan 5 nya," tanyanya padaku ditelepon.

"Entahlah, aku tidak memerhatikan," jawabku cuek. Aku mendengar sedikit nada gembira dari ujung telepon saat itu.

Aku selalu memikirkan hal itu. Entah kenapa harus 4 dan 5? Aku juga tidak tahu.

Sampai beberapa tahun kemudian, kudapatkan orang itu berpacaran dengan salah satu temanku, Phil. Aku tidak tahu penyebabnya. Yang kupikirkan adalah, Artha menyukai Scott. Dan kurasa dia terlalu yakin bahwa Scott menyukainya juga. Dan setiap kutanya 'kenapa dengan Phil?' ia selalu menjawab, 'aku ingin melupakannya.'

Suatu waktu aku menemukan buku hariannya. Di sana ia menceritakan bahwa ia sungguh kecewa dengan Scott. Ia sangat marah. Entah apa alasannya.

Dan kau tahu? Scott tidak pernah tahu tentang perasaan Artha padanya. Bahkan ia tidak pernah mengerti apa salahnya dengan Artha. Dan Artha pikir, tanpa perlu memberitahu Scott bahwa ia menyukainya, mungkin Scott akan mengerti karena ia merasa Scott benar-benar menyukainya. Sungguh keadaan yang rumit.

Kupikir juga begitu. Ternyata, setahun setelah peristiwa itu, Scott menyatakan rasa sukanya pada seorang gadis yang sudah ia sukai sejak pertama bertemu dengannya. Sungguh, kupikir ia menyukai seorang Artha.

Dan aku mengerti sekarang apa maksud dari angka 4 dan 5 pada nomor handphone Scott. 4 melambangkan huruf A yang berarti Artha, dan 5 melambangkan huruf S yang bermakna Scott. Saat kutanyakan pada Scott, ia bahkan tidak menyadari bahwa hampir seluruh nomornya dulu selalu memiliki angka 4 dan 5 yang berdampingan. Hanya Artha yang memerhatikan hal itu.

Ya, Artha. The over confidence girl.


- A.A.M.R

0 opinions, critics, and solutions:

Post a Comment